Baru kali ini saya (dan umminya dede’ dan dede’) berhari-raya Idul Fitri tidak dengan orang tua saya. Biasanya saya selalu berlebaran di Ponorogo. Karena dede’ udah mulai gede (udah 8 bulan yah dede’, he’eh abi) dokter kandungan menyarankan agar tidak dibawa mudik, kecuali kalau naik pesawat (turun dimana coba?). Namun, saya dan umminya dede’ tidak menyerah…
Hari ini saya sholat Ied di masjid dekat kontrakan di jalan Bangka Raya, Mampang. Sebelumnya sih mau nggak ikutan, karena agak meriang. Biasanya kalau dikampung jam 05 pagi sudah berangkat ke masjid, kalau di Jakarta jam 6 juga baru berangkat mandi. Karena beda mulai sholatnya hampir 2 jam. Setelah selesai, lalu silaturohim ke bapak kost dan tetangga kontrakan (yang agak jarang ketemu) serta ke Bu Yati yang suka membantu umminya dede’ mencuci dan membersihkan rumah (jazakillah bu).
Setelah itu langsung meluncur ke tempat pak Sunar. Pak Sunar ini teman baik saya dari dulu, mulai dari masih di ITS kira-kira tahun 1997an, trus pindah ke Jakarta satu kampung juga di Cikini, tapi belum pernah satu kantor sama saya. Dia juga ngga ikutan tradisi satu tahunan, dengan alasan yang sama. Setelah salaman dengan pak Sunar, saya minta ijin dulu ke kantor (iyah, hari libur gini kok ngantor, nggak kok cuman nengok doang). Ketika sampai dikantor ada kabar bahwa yang seharusnya jaga tidak bisa jaga, yah akhirnya saya jaga.
….lama sekali. Jam 14:00 waktunya makan, saya dan umminya dede’ keluar makan ke arah Menteng (HOS Cokroaminoto). Kebetulan disitu ada warung makan sate khas senayan yang buka. Alhamdulillah, akhirnya saya bisa mentraktir umminya de’de makan diwarung tersebut. Alhamdulillah, saya sudah memenuhi janji ya ummi. Kemudian balik ke kantor dan nerusin jaga, alhamdulillah tidak ada problem dari pagi sampai sore.
Alhamdulillah ya Alloh atas segala nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami.