dnscache dan local dnsroot

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa setiap permintaan DNS akan selalu melakukan query ke root server (di Bind adalah file named.root) untuk mencari nameserver yang sesuai dengan delegasi dari query tsb. Misalkan ada permintaan ke alamat www.postfix.or.id maka nameserver akan lookup ke root server, kemudian didapatkan data bahwa yang mengurusi TLD .id adalah nameserver dengan IP misalnya: 202.155.30.227 (ns1.id), 202.12.28.140 (sec3.apnic.net), 202.154.1.2 (ns1.rad.net.id) dan 202.159.32.2 (ns1.indo.net.id.). Baru kemudian nameserver melakukan query lagi ke salah satu server tersebut untuk mendapatkan data (RR) www.postfix.or.id (203.84.155.189).

Continue reading “dnscache dan local dnsroot”

Boost your BIND cache

Untuk ‘memaksa’ named menggunakan resource lebih tinggi, coba tambahkan parameter berikut ini di file named.conf. Ini dengan asumsi memori yang digunakan adalah 1 GB dan aplikasi yang berjalan hanya named:

datasize 512M;
max-cache-size 768M;

Kemudian restart named, dan test untuk melakukan query berkali-kali untuk domain yang sama. Voila, respon lebih cepat kan :-). Konfigurasi ini cocok digunakan untuk dns server yang sering melayani request dari client yang frekuensinya tinggi, misalnya proxy server.

Atau ganti BIND dengan dnscache sebagai caching name server :-D

Semoga berguna…