Menyembelih Kambing

477

Bingung juga kalau diberi libur nanggung, mau pulang kampung capek di jalan. Sebenarnya mau ngajak si kecil jalan-jalan ke Ragunan bareng sama pak Sunar dan keluarga. Sekalian refreshing dan melatih si kecil yang sudah mulai bisa berjalan. Tapi sampai hari ini waktunya belum ketemu yang pas. Ya, akhirnya daripada bengong di rumah, kemarin saya akhirnya bantu-bantu motong kambing di Tegal Parang.

Nah berikut ini foto-fotonya :

Continue reading “Menyembelih Kambing”

Bersih desa berlebihan

Membaca koran Jawa Pos online di halaman berikut ini yang berjudul Ketika Warga Carangrejo, Sampung, Ponorogo, Gelar Bersih Desa, Apa yang Unik? saya jadi miris dan heran bercampur takjub. Karena seorang Kiai seharusnya menjadi contoh yang baik malah mengajarkan sesuatu yang jelas tidak ada tuntutannya di agama Islam. Berikut ini komentar saya:

GERIMIS ikut menandai tahlil di perempatan dusun itu. Hujan mulai reda saat modin desa menyampaikan prakata. Corong ganti diserahkan ke seorang ulama yang memberikan sekapur sirih tujuan doa bersama.

Continue reading “Bersih desa berlebihan”

Menyikapi Perbedaan Sudut Pandang

Sejak kecil saya dibesarkan dilingkungan masyarakat nahdliyin. Saya masih ingat ketika sehabis pulang dari SD, pada jam 14:00 saya harus sekolah diniyah sampai jam 17:00, dulu kami menyebutnya dengan sebutan sekolah sore. Selain pelajaran tentang akidah, Al Qur’an dan lainnya ada mata pelajaran fasholatan yang tentunya kalau dilihat dari namanya membahas masalah sholat beserta hafalannya dan hal-hal yang berkaitan dengannya, termasuk misalnya bersuci (thoharoh). Bahasa pengantarnya tentu menggunakan bahasa Jawa :-).

Continue reading “Menyikapi Perbedaan Sudut Pandang”